Kagumi Kesetiaan SBY Dampingi Ani Yudhoyono, Warganet Ucapkan Terimakasih: 'Padamu Kami Belajar Bagaimana Menjadi Pria
Kagumi Kesetiaan SBY Dampingi Ani Yudhoyono, Warganet Ucapkan Terimakasih: 'Padamu Kami Belajar Bagaimana Menjadi Pria
Nakita.id - Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa kesetiaan seorang suami akan diuji jika sang istri tengah sakit.
Apalagi sakit yang diderita istri sangatlah lama, di situlah ujian cinta.
Namun, Susilo Bambang Yudhoyono ternyata berhasil melalui ujian itu.
Bahkan, ia justru membuktikan bahwa kisah cinta sejati tak hanya ada dalam tulisan dongeng semata.
Selama sang istri tercinta harus berjuang melawan kanker, SBY selalu berada di samping sang istri.
Tidak hanya menemani, ia pun juga menumubhkan rasa semangat dan percaya diri pada istri tercintanya setelah divonis kanker darah.
Rela meninggalkan segala kepentingannya di tanah air, SBY dengan tubuh yang tak sekuat saat muda tak sedikitpun menginjakkan kaki keluar dari Singapura, hanya demi sang istri.
Kasih cintanya yang begitu dalam pun terpancar saat air matanya terus menetes saat menyalami pelayat yang datang.
Dari ucapannya, SBY selalu mengatakan bahwa ia dan keluarga sudah ikhlas dan berusaha tegar.
Namun ekspresi wajah tidak bisa menutupi betapa pilunya kesedihan yang ia rasakan.
Mengutip dari tayangan langsung Breaking News Kompas TV, SBY lantas menyampaikan ceritanya mengenai saat-saat terakhir sang istri.
Telah mengikhlaskan kepergian sang istri, SBY pun mengakatan bahwa ia sempat memanjatkan doa saat Ani mulai kritis.
"Panjangkanlah usia istri tercinta bila itu adalah kebaikan untuknya. Tapi kami ikhlas bila Engkau memanggilnya bila itu memang yang terbaik baginya," tutur SBY mengucapkan permintaanya.
"Itu saya ucapkan saat detik-detik terakhir sebelum beliau mengembuskan napas terakhirnya," tambahnya.
"Ibu Ani membalasnya dengan titik-titik air mata di sudut matanya," ungkap SBY.
"Melihat itu saya mengambil tisu dan menghapus titik-titik air mata itu, dan air mata saya juga menetes," tambahnya.
"Inilah bersatunya air mata kami, air mata cinta, air mata kasih," terangnya.
Bahkan jauh sebelum ibu Ani mengembuskan napas terakhir, SBY sempat mencurahkan isi hatinya pada putra sulungnya, Agus Yudhoyono.
Kepada sang putra, SBY mengenang sosok Ani Yudhoyono yang selalu setia mendampinginya kapan pun dan di mana pun ia berada.
Siapa sangka, saat Ani terbaring lemah, SBY justru menganggap jika kini waktu yang tepat untuk membayar semua kebaikan dan kesetiaan sang istri padanya.
Ya, kesetiaan SBY menemani Ani di rumah sakit ternyata sebagai wujud terima kasih sekaligus bayaran atas segala waktu yang diberikan Ani Yudhoyono yang dulu selalu menemaninya.
"Selama puluhan tahun, 43 tahun sejak menikah tahun 76, ibu selalu mendampingi kemana pun. Dan inilah saatnya Pepo membayar itu semua," kata AHY menirukan SBY.
Kesetiaan SBY kepada Bu Ani Yudhoyono hingga maut memisahkan mereka pun menjadi perhatian warganet.
Salah satu cuitan warganet di twitter terlihat menjadi sorotan.
Cuitan tersebut ditulis oleh akun @mfadin4.
Rupanya ia menyamakan kesetiaan SBY saat menemani Bu Ani hingga detik terakhir dengan kesetiaan Habibie yang juga menemani Ainun hingga detik-detik terakhir.
Ia mengatakan bahwa Pak Habibie dan Pak SBY adalah sebuah contoh inspirasi.
Sebuah inspirasi bagaimana seharusnya seorang pria di masa tua.
"Tahun 2010, ada Pak BJ Habibie yang menemani Bu Ainun dalam kanker usus besar.
Tahun 2019 ini, Pak SBY setia menjada Bu Ani saat pengobatan kanker darah.
Terimakasih, Pak Habibie dan Pak SBY sudah menunjukkan bagaimana sesungguhnya menjadi seorang pria di usia tua"