Apakah Onani Membatalkan Puasa? Inilah Penjelasannya
Puasa merupakan media atau sarana untuk menjaga diri kita dari kuasa hawa nafsu. Beberapa hal yang disebutkan dalam larangan atau hal-hal yang membatalkan puasa, arahnya adalah pada pengontrolan hawa nafsu. Termasuk salah satunya adalah Istimna’ atau dalam bahasa kita biasa disebut dengan onani atau masturbasi. Nah, onani saat puasa adalah hal yang dapat membatalkan puasa.
Dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji karya Musthofa Khan dan Musthafa al-Bugha disebutkan bahwa onani saat puasa dapat membatalkan puasa jika disengaja.
الاستمناء: وهو استخراج المني بمباشرة تقبيل ونحوه، أو بواسطة اليد، فإن تعمد ذلك الصائم أفطر. أما إن غلب على أمره فلا يفطر.
“Istimna’ (onani) adalah berusaha mengeluarkan mani secara langsung atau dengan tangan. Jika dilakukan secara sengaja oleh orang yang berpuasa, maka membatalkan puasa. Adapun jika tidak disengaja, maka tidak membatalkan puasa.”
D]alam I’anatut Thalibin, Syekh Abu Bakar Syatha juga menjelaskan bahwa melakukan onani saat puasa itu termasuk hal yang membatalkan puasa sebagaimana keterengan berikut.
ويفطر باستمناء، وهو استخراج المني بغير جماع – حراما كان كإخراجه بيده، أو مباحا كإخراجه بيد حليلته أو بلمس لما ينقض لمسه بلا حائل
“Puasa itu batal sebab melakukan onani, yaitu berusaha mengeluarkan mani tanpa melalui jimak atau hubungan intim, baik onani yang haram, seperti mengeluarkan mani dengan cara menggerakkan kemaluan dengan tangannya sendiri, atau onani yang mubah, seperti meminta tolong istri melakukan onani dengan tangannya, atau menyentuh kulit seseorang yang membatalkan wudu bila persentuhannya tanpa penghalang.”
Bahkan tidak hanya dengan tangan istri, jika kita sengaja membayangkan, berhayal atau menonton sesuatu (video porno misalnya) dengan tujuan agar keluar mani, maka juga membatalkan puasa. Hal ini disebutkan oleh Zain bin Ibrahim bin Smith dalam kitab al-Taqirat al-Sadidah.
Wallahu A’lam.